Kalau orang-orang, biasanya, buat film dokumentasi akhir sekolah, nah gue bikin vlognya. Selain lebih gampang untuk dibuat, vlog akhir sekolah kayaknya belum banyak yang bikin.
Jadi, di proyek vlog akhir sekolah ini, gue pengin merekam semua aktivitas yang terjadi selama 6 hari sebelum Ujian nasional + 3 hari saat ujian nasional berlangsung, sampai detik-detik selesainya ujian nasional (baca: detik-detik kemerdekaan gue dan temen-temen kelas).
Proyek ini gue namain "Wangsit", sebutan/nama untuk kelas gue atau bisa dibilang nama angkatan.
Well, gue seangakatan cuman 4 orang, jadi lebih enak dibilang nama kela... (tiba-tiba ada orang yang ngemotong pembicaraan), "BUSSYYYEEEETTTTT, SEKELAS CUMAN EMPAT ORANG?! ITU SEKOLAH ATAU LES PRIVAT?"
Bukan. Sekolah gue sebuah home schooling atau tempat les. Jangan berpikiran gue ini sejenis makhluk anti-sosial, yang kalau disuruh main keluar, malah maunya di rumah main Dota. Nggak. Sekali lagi nggak.
Sekolah gue adalah sekolah Indonesia biasa, hanya saja letaknya di luar pulau tanah air, yaitu di Tokyo. Yes, di Jepang. Di negeri sakura. Di negeri kimochi.
Btw, stop jokes-jokes "ikeh, ikeh kimochi"-nya. Orang indo tuh selalu mempromosikan karya orang luar terus. Lah, karya dalam negerinya kapan?!
Heran gue.
Oke. balik ke topik. Jadi pada intinya, nggak heran kalau murid-murid di sekolah gue ini hanya segelintir kalau dibandingkan dengan sekolah-sekolah di Indonesia. Murid-murid yang bersekolah di sekolah gue ini adalah orang-orang Indonesia. Adapun murid yang bukan indonesia asli, namun blasteran Indonesia-Jepang. Total murid dari TK sampai SMA hanya berkisar 70-an murid.
Sekolah gue adalah sekolah Indonesia biasa, hanya saja letaknya di luar pulau tanah air, yaitu di Tokyo. Yes, di Jepang. Di negeri sakura. Di negeri kimochi.
Btw, stop jokes-jokes "ikeh, ikeh kimochi"-nya. Orang indo tuh selalu mempromosikan karya orang luar terus. Lah, karya dalam negerinya kapan?!
Heran gue.
Oke. balik ke topik. Jadi pada intinya, nggak heran kalau murid-murid di sekolah gue ini hanya segelintir kalau dibandingkan dengan sekolah-sekolah di Indonesia. Murid-murid yang bersekolah di sekolah gue ini adalah orang-orang Indonesia. Adapun murid yang bukan indonesia asli, namun blasteran Indonesia-Jepang. Total murid dari TK sampai SMA hanya berkisar 70-an murid.
Tapi gue punya quotes yang bakal bikin kalian terpukau, sampe-sampe kalian nge-dab:
"Lebih mending sekelas empat orang, tapi semuanya solid, daripada sekelas satu RT tapi nggak ada satupun yang kompak." -Banuraga 2016
"Kompak" yang gue maksud di sini adalah sebuah lingkungan yang bener-bener bersatu dan bersahabat. Tidak ada drama, permusuhan, rasis, gosip, senioritas, atau apapun itu yang bersifat negatif di dalamnya. Dan arti kata "Solid" di quotes ini adalah bukan hanya satu kelas yang solid, melainkan seluruh sekolah. Mulai dari murid TK hingga SMA, bahkan sampai ke guru dan staff sekolahnya.
***
Dari proyek kecil yang menceritakan secuil cerita gue di Jepang, gue berharap kedepannya bisa terus berkembang. Setelah vlog, gue bisa menerbitkan buku sendiri yang tentunya menceritakan tentang kehidupan gue di Jepang secara lengkap. Dan final-nya, bisa mewujudkan sebuah film layar lebarnya. Aamiin.
Haduh, kebanyakan menghayal nggak baik juga tapi ya... ngeheheh. Maafkan hamba.
ANYWAYYY! Here's the video! Kalian juga bisa nonton videonya di youtube gue :) Thanks for reading and happy watching!
ANYWAYYY! Here's the video! Kalian juga bisa nonton videonya di youtube gue :) Thanks for reading and happy watching!
No comments:
Post a Comment