Friday, August 14, 2015

TSUBASA IN REAL LIFE



Siapa yang nggak tau Captain Tsubasa?
Dulu, gue suka banget kartun legendaris ini. Pokoknya suka parah, deh.
Tontonan wajib pas masih TK.
Selain nonton dan baca komiknya, gue juga suka ngegambar tokoh-tokoh pemainnya, dan gue jual ke temen-temen TK dengan harga gope (Rp.500). Dan lumayan laku.
HEWHEWHEW.



Sampai suatu saat, gue sadar ada yang salah dengan kartun yang gue puja-puji ini.
*Tiba-tiba ada suara geledek*

Sabtu, 5 Juli 2015. Di hari itu, cuaca sedang tidak bersahabat. Gue dan temen-temen IVG Japan pergi ke daerah Akabaneiwabuchi. Di sana ada semacam sungai dan bukit-bukit rendah, yang biasanya dipenuhi oleh remaja-remaja yang lagi latihan baseball, sepak bola, dan olahraga lainnya.



Namanya Arakawa. Tempat terfavorit gue di Jepang. Nggak heran dari keelokan pemandangannya yang indah, gue pilih tempat ini menjadi tempat yang paling sering gue kunjungin kalau lagi baper. Gue yakin kebanyakan dari kalian pasti pernah liat tempat semacam ini di TV maupun komik. 

Arakawa ini ada banyak banget di Jepang. Biasanya terdapat di perbatasan-perbatasan kota gitu, deh.

Back to the topic, niat kita ke tempat ini tidak lain dan tidak bukan adalah bikin video. Tapi, kali ini bukan hanya sekedar bikin video biasa, melainkan video untuk anniversary ulang tahun pertama IVG Japan! SEMANGAT KITAPUN MEMBARA, BOOOYYY!
Sampai akhirnya, api yang membara itu padam di jatuhi tetes demi tetes air hujan yang bertaburan di hari yang kurang bersahabat itu. Huh.

Ramalan cuaca yang biasanya akurat, dihari itu sungguh PHP berat.
Dan taukah apa yang kita lakukan setelah itu?
Betul.
Kita duduk di bawah kolong jembatan sambil main poker. #TwistEndingBanget #TrueStory



Kurang lebih 20 menit kita duduk dan main kartu remi. Tidak lupa, di dekat daerah kolong jembatan ada sebuah lapangan sepak bola. Di situ ada anak Jepang yang sedang latihan. Mereka—Bocah-bocah yang mengira bakal jadi "The Next Tsubasa"— dengan tatapan ngajak ributnya, ngeliatin kita.

Tatapannya gak jauh mirip kayak gini:





























Saat itu, gue tau kalau gue harus pindah dari tempat ini secepatnya. Kalau nggak, bakal terjadi aksi tawuran IVG Japan vs Crows Zero.

"FIK (Ficky)! SYUN! Ke atas bukit, yuk!". Gue mulai bangkit dari tempat lesehan, dan langsung mengambil Penny Board. Tidak lupa, gue suruh Ficky bawa bolanya Ralfy. Kali aja benda itu bisa jadi bahan untuk bikin video.





Sesampainya di atas bukit, kita malah mati gaya. Susah banget nyari ide.

Video seperti apa yang bisa kita buat dengan latar seperti ini? Hmmm...


"GUE PUNYA IDE, MENNN!" Koar gue.
"GIMANA KALAU CERITANYA FICKY EE DI SEMAK-SEMAK ITU, TERUS BILANG 'Oh, ya. Mantap'?!" cetus gue sambil nunjuk ke semak-semak.

"Apa coba hubungannya berak sama 'oh ya mantap'?" Syun nyaut.

"Ban, sekali-sekali, gitu, peran gue yang... kalau ditonton emak, bangga." respon Ficky gelisah.

"Aduh apa dong? Ide gue lagi membusuk, nih."

"Ban, gimana kalau Ficky ceritanya lagi juggling, sambil ngomong 'bola adalah teman'? Kaya Tsubasa gitu." Jawab Syun sambil mengayung-ayungkan bola dengan tangan.

Singkat cerita, gue terima ide Syun, dan jadilah video ini:


Beberapa hari setelah gue bikin video itu, gue mencoba untuk bernostalgia masa-masa kecil gue kembali. Gue buka Youtube, dan membuka video-video episode Captain Tsubasa.

Some unexpected things terjadi saat gue menonton kembali video-video tersebut. Gue menemukan beberapa quotes di dalam video, yang kalau kita pikir-pikir... ANEH COEG.

"TEMAN ADALAH BOLA. BOLA ADALAH TEMAN."


"JADIKAN BOLA SEBAGAI KEKASIH."

"JIKA SEDANG SEDIH, CURHATLAH KEPADA BOLA."

Kalau beneran ada orang yang menerapkan hidupnya sebagaimana quotes di atas, mungkin dia fix kekurangan teman, atau sering dibully di kelas. 
Kasihan. 
Kasihan sekali.
Aduh, jadi mau nangis.

Jadi inti dari pembicaraan ini, kita sebagai manusia yang mempunyai rasa empati, harus turut berduka cita kepada Tsubasa. Semoga dia cepat sadar bahwa bola itu hanya sebatas... bola. 

Moral dari cerita ini: Bola itu bukan kekasih. Jangan sampe nikah sama bola! Haram hukumnya.

Sekian.

No comments:

Post a Comment