Saturday, March 18, 2017
Memberi Tanpa Memperhitungkan
Akhir-akhir ini gue sering menemukan orang yang kalau ngasih sesuatu, pasti ada maunya.
Suka memberi, tapi ada unsur perhitungan. Kalau kata pepatah, "Ada udang di balik batu".
Tapi, manusia adalah manusia. Kita butuh lingkungan yang bersimbiosis mutualisme. Gue pun nggak bisa pungkiri, kadang gue juga suka memberikan suatu barang dengan harapan gue akan mendapatkan imbalan. Tapi, di sisi lain, gue sangat kecewa sama diri gue sendiri. Apalagi kalau gue menemukan ada orang yang bener-bener menunjukkan rasa ketidak-ikhlas-annya ketika memberi suatu barang kepada gue. Kesel, sih, tapi gue juga begitu...? Egois banget diri gue ini ya...
Gue sangat kagum sama orang yang gemar memberi, tapi tanpa memperhitungkan (kecuali ingin mendapatkan pahala, beda lagi ya).
Menurut gue, situasi di mana lu bener-bener ikhlas dalam memberikan sesuatu secara kontinu, akan sangat menguji keikhlasan dan kesabaran lu.
Di dunia ini ada dua tipe orang (versi gue), ketika mereka diberikan barang (bisa berupa oleh-oleh, hadiah, dsb.):
1. Tipe orang yang nyadar diri, bersyukur, dan membalas si pemberi dengan suatu perbuatan baik.
2. Tipe orang yang nggak nyadar diri, gak bersyukur, dan melupakan jasa si pemberi.
Orang yang bener-bener bisa berlapang dada terhadap Tipikal nomor 2, GUE ACUNGIN 1000 JEMPOL.
Gue prediksi 90% dari kalian pernah bertemu dengan orang tipikal nomor 2.
Dan gue prediksi 90% dari kalian pernah menjadi orang tipikal nomor 2 tanpa disadari. Hehe.
Kalau prediksi gue salah, mohon dimaafkan ya guys.
Dari pengalaman hidup yang sederhana ini, gue pun menceritakannya lewat sebuah video. Semoga setelah nonton video ini, kalian bisa mendapatkan moralnya, walaupun mungkin pandangan moralnya akan berbeda-beda.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment