Manusia itu simple, hanya ingin hidup bahagia. Tapi, mereka yang fokus mempertahankan kebahagiaannya, cenderung gagal dan berujung kesengsaraan. Kok bisa?
Semakin dewasa, lo akan sadar kalau tanggung jawab lo sebagai seorang makhluk hidup yang berakal akan semakin berat. Beratnya tanggung jawab bisa membuat kita stress dan depresi, kalau nggak tau gimana cara menyikapi cobaan tersebut.
Kadang, manusia nggak tau konsekuensi dari perbuatan yang meraka lakuin.
Semakin lo dewasa, lo akan menghadapi banyak rintangan. Banyak hal-hal yang menjatuhkan lo. Kadang lo berhasil bangkit dan kadang lo menyerah dan pasrah.
Menurut pengalaman hidup gue, di dunia ini ada 2 tipe musibah:
a. Musibah karena perbuatan orang itu sendiri
b. Musibah yang datang entah apa sebabnya
Poin B:
Tipe musibah poin B adalah musibah yang nggak bisa kita cegah. Ini juga adalah sebuah hukum alam yang nggak logis menurut kebanyakan orang:
"Semua manusia PASTI akan mendapatkan musibah. Sebaik atau se-tidak-berdosa apa pun orang itu, PASTI akan mendapatkan musibah."
Contoh musibah: Orang terdekatnya meninggal dunia."
Poin A:
Jika lo melakukan perbuatan buruk terhadap lingkungan sekitar, makhluk hidup lain, atau bahkan diri lo sendiri, percaya atau nggak, pasti dalam waktu dekat atau lama, lo akan mendapatkan balasan yang setimpal.
"Musibah tidak akan datang, kecuali dari tangan manusia itu sendiri."
Kalau lo selalu mengeluh akan "drama" kehidupan lo yang nggak kunjung berakhir, coba introspeksi diri. Mungkin lo kebanyakan dugem? Kebanyakan ngomong yang nggak bener? Kebanyakan pacaran dan lupa ngeluangin waktu untuk orang tua?
Pacaran yang berujung mesum, party sampai subuh, atau apapun itu yang "terlalu" membahagiakan akan memperburuk kehidupan lo. Menurut gue, kalau lo mau bahagia, jangan cari sesuatu yang "terlalu membahagiakan". Yang namanya berlebihan itu nggak baik, termasuk mencari kesenangan. Kalian yang udah cukup dewasa pasti taulah kesenangan anak muda zaman sekarang kayak gimana. Negatifnya lebih banyak kebanding positifnya :).
Sebuah pertanyaan untuk kita renungkan, khususnya buat kalian yang suka mencari kesenangan yang berlebihan:
Kalau dunia udah sangat membahagiakan diri lo, terus buat apa diciptain surga?

Well done! Mari kita berintropeksi diri sejenak
ReplyDeleteThanks for the comment, brother!
Delete